beluncas...

"Kita ibarat beluncas yang memanjat dan mencari tapak membuat kepompong. Pilihlah pucuk tertinggi dan ranting terbaik agar kelak menjadi rama-rama yang megah mengibar sayap dari puncak paling gemilang" Anang Adiwarni, 2003

Nama:
Lokasi: Sheffield, England, United Kingdom

An Orion in equatorial regions. Anang Adiwarni is my nickname, a memorial and tribute to my mom.


Muthanna

Ceritalah


Khamis, Ogos 18, 2005

Anak kecil itu


Anak kecil itu jauh bermenung
Rindu dan sendu berbaur dalam keliru
Didongaknya ke langit kehidupan yang tak berbumbung
Menyaksikan angkasa senja yang tak lagi biru

Anak kecil itu terus termenung
Melambai ayah yang pergi bertongkat senapang
Sesekali peluru mereka hinggap ke jantung
Lastik dan batu gugur dari tangan abang

Anak kecil itu tersedu dan pilu
Melihat darah dan air mata ibu mengalir satu
Wajah indah kakak yang dulu berhijab kain bulu
Kaku bersama mekar maruah yang dipaksa layu

Anak kecil itu terpana dan kelu
Mendengar rintih syurga binaan ayah ibu
Mengaduh oleh ledakan dendam amarah
Bermuntah cebisan Quran dalam debu dinding pecah

Anak kecil itu merengek kelaparan
Kempunankan susu kasih dan bubur kemanusiaan
Belum mampu dia tahu nun jauh ratusan batu
Saudara seumur seagamanya menghirup nikmat seribu

Anak kecil itu lalu diam pucat lesi
Memikir di mana ada hati berjanji simpati
Akal kecilnya belum tersedak pedas konspirasi
Mata mungilnya belum ternampak agenda keji

Anak kecil itu kembali sunyi dalam renungan
Belumpun dia petah bicara persaudaraan iman
Tak sempat dia faham falsafah hidup dan kematian
Mereka lempari rohnya kembali ke laman Tuhan

Anak kecil itu kini tenang dalam penantian
Ditemani taman indah dan syahdunya bayangan pertemuan
Ayah, ibu, kakak dan abang bakal tiba setelah kebangkitan
Buat mengecap janji kemanisan di hujung segala kepahitan